Kamis, 05 Mei 2016

The Tenth Circle

Akhir-akhir ini saya lagi senang baca buku-buku lama. Ketularan dari teman kutu buku saya yang sudah dewasa. Buku-buku yang saya dapat ini udah agak langka, please jangan ketawain saya karena baru baca buku ini ya. Soalnya waktu awal buku ini terbit, saya masih sangat muda dan belum saatnya untuk membaca. Hehehe.



Judul: The Tenth Circle
Penulis: Jodi Picoult
Alih bahasa: Ingrid Dwijani Nimpoeno
Tebal: 504 hlm
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
                                                  Cetakan I, Desember 2008

Ada sembilan lingkaran neraka yang diciptakan Dante Alighieri dalam puisinya, Divine Comedy—Lelucon yang Mahakuasa. Laura Stone, Profesor di Monroe College mengajar mata kuliah ini. Ia hapal semua lorong dan lekukannya. Kesembilan lingkaran itu terdiri dari tempat untuk orang yang tidak beriman, pezina, orang yang rakus, orang yang durhaka, orang pemarah, orang sesat, pelaku bunuh diri, dan orang-orang yang curang dan berkhianat.

Laura menyukai Inferno Dante, bahkan ia pun merasa dirinya berada layak dalam neraka itu. Hanya saja, tempat yang layak untuk Laura tidak ada dalam kesembilan lingkaran seperti yang ada dalam itu. Menurutnya, ada satu lingkaran yang Dante lupakan; lingkaran kesepuluh.

“Seharusnya ada lingkaran kesepuluh, tempat mungil seukuran kepala peniti, dengan ruang untuk jumlah orang yang tak terbatas.” Hlm. 362

Bukan hanya Laura yang layak menghuni neraka lingkaran kesempuluh, tetapi juga Beatrice Stone alias Trixie putrinya yang pembohong.

Trixie adalah putri kesayangan Daniel Stone—suami Laura. Selain seorang ayah, ia juga berprofesi sebagai seniman komik. Kasih sayangnya tercurah begitu besar kepada Trixie, sayangnya Trixie yang berumur 14 tahun mulai berubah setelah memiliki kekasih. Daniel dan Trixie dekat namun hatinya tak lagi bertaut seperti dulu. Ayah mana yang tidak cemas jika posisinya sebagai lelaki pertama yang memiliki hati anaknya digantikan oleh cowok—yang mungkin tidak memiliki cinta sebanyak kamu mencintanya?

Kecemasan Daniel terbukti, ketika Trixie mengaku diperkosa oleh Jason Underhill—mantan pacar sekaligus teman sekolahnya.

“Aku tahu bahwa tak seorang pun patut diperkosa,
tak peduli siapapun dia dan apapun yang dilakukannya.” Hlm. 92

Di malam yang sama ketika Trixie dilarikan ke rumah sakit, Laura tidak berada di tempat. Sebab ia memiliki kekasih lain bernama Seth Dummerston, mahasiswanya sendiri.

Kasus pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh Jason, cukup rumit. Karena pemerkosaan itu terjadi dalam pesta seks yang dilakukan anak-anak SMA. Ditambah lagi, ada bukti bahwa Trixie dicekoki ketamine, obat yang kerap disalahgunakan sebagai perangsang seks.

Belum selesai kasus pemerkosaan yang membuat masa depan Jason Underhill—sebagai pemain hoki tampan dan berprestasi selesai, ia ditemukan mati. Dugaan Jason mati bunuh diri, berkembang menjadi kasus pembunuhan. Celakanya, keluarga Daniel Stone terseret menjadi tersangka.

“Ketika kau mencintai seseorang, kau akan melakukan apa pun yang kaupikir terbaik baginya, walaupun seandainya—pada saat itu perbuatanmu tampaknya benar-benar keliru....” hlm. 491

The Tenth Circle adalah novel pertama Jodi Picoult yang saya baca. Dan,  mulai sekarang saya akan mulai membaca karya-karya Jodi Picoult yang lainnya. Ceritanya yang mengangkat konflik keluarga, tragedi pembunuhan yang terjadi, tentang siapa pelakunya, kilas balik masa lalu dalam narasi yang tidak menjemukan, dan kemampuan Picoult menyisipkan cerita yang bersentuhan dengan hukum, membuat saya gak bisa berhenti lama-lama saat menikmati novel ini.

Risetnya pasti luar biasa!

The Tenth Circle terbit pertama kali tahun 2006. Dicetak di Indonesia tahun 2008, karena itulah baru sekarang saya baca novel ini. Soalnya tahun 2008, saya masih kelas 8 SMP. Hehehe.

Dalam novel yang telah difilmkan oleh Sony Pictures Television pada tahun 2008 ini, juga terdapat komik karya Dustin Weaver, yang merupakan pengembangan ide dari karkater Daniel Stone dalam cerita ini.

Selain kutipan di atas, ada banyak kalimat yang saya tandai karena bahasanya cantik—oh saya memang suka buku yang banyak quotes-nya. Diantaranya:

1.      “Tambahkan cinta, dan seseorang mungkin bisa melakukan sesuatu yang gila. Tambahkan cinta, dan semua batasan antara benar dan salah akan lenyap.” Hlm. 73
2.      “Pengadilan mungkin lebih beradab, tapi secara emosional tak mungkin bisa mendatangkan begitu banyak kepuasan.” Hlm. 121

3.      “Kau tak bisa memiliki kekuatan tanpa kelemahan; kau tak bisa memiliki terang tanpa gelap; kau tak bisa memiliki cinta tanpa kerinduan.” Hlm. 143

4.      “Sekali lagi kau mengakui kesalahanmu, maka kesalahanmu akan berkembang secara eksponensial sampai tak ada lagi cara untuk membungkusnya kembali.” Hlm. 216

5.      “...Sebagai remaja, ia selalu menjadi bagian kempok yang lebih besar—keluarga, kelas, teman sebaya—dan selalu ada yang mencampuri urusannya....” hlm. 433
6.      “Jelas tugas anak adalah tumbuh dewasa. Lalu mengapa orangtua kecewa ketika itu terjadi?” hlm. 481

7.      “Kau tahu, menjadi polisi tak begitu berbeda dengan menjadi ayah. Kau melakukan yang terbaik, dan itu masih belum cukup untuk menjaga agar orang yang kausayangi tak melukai diri mereka sendiri.” hlm. 495

8.       “Rasa takut dan cinta adalah kembar siam emosi: Jika kau tahu apa yang dipertaruhkan, kau tak punya sesuatu untuk melawan.” Hlm. 499

Dan, kalimat favorit saya dari buku ini adalah:

“Kau tidak menandatangani kontrak apa pun untuk menjadi ayah, tapi semua tanggung jawabnya tertulis dengan tinta yang tak terlihat. Ada suatu titik di mana kau harus mendukung anakmu, bahkan seandainnya tak seorang pun bersedia. Tugasmu adalah untuk membangun kembali jembatan, bahkan seandainya anakmulah yang semula membakarnya.” Hlm. 214-215


Saya jadi kepingin punya Daddy kayak Daniel Stone deh, kyaaaa! *kemudian dikutuk jadi kapsul*