Akhir-akhir ini saya lagi senang baca buku-buku lama. Ketularan dari teman kutu buku saya yang sudah dewasa. Buku-buku yang saya dapat ini udah agak langka, please jangan ketawain saya karena baru baca buku ini ya. Soalnya waktu awal buku ini terbit, saya masih sangat muda dan belum saatnya untuk membaca. Hehehe.
Judul: The Tenth Circle
Penulis: Jodi Picoult
Alih bahasa: Ingrid Dwijani
Nimpoeno
Tebal: 504 hlm
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan I, Desember
2008
Ada
sembilan lingkaran neraka yang diciptakan Dante Alighieri dalam puisinya, Divine Comedy—Lelucon yang Mahakuasa. Laura
Stone, Profesor di Monroe College mengajar mata kuliah ini. Ia hapal semua
lorong dan lekukannya. Kesembilan lingkaran itu terdiri dari tempat untuk orang
yang tidak beriman, pezina, orang yang rakus, orang yang durhaka, orang
pemarah, orang sesat, pelaku bunuh diri, dan orang-orang yang curang dan
berkhianat.
Laura
menyukai Inferno Dante, bahkan ia pun
merasa dirinya berada layak dalam neraka itu. Hanya saja, tempat yang layak
untuk Laura tidak ada dalam kesembilan lingkaran seperti yang ada dalam itu. Menurutnya,
ada satu lingkaran yang Dante lupakan; lingkaran kesepuluh.
“Seharusnya
ada lingkaran kesepuluh, tempat mungil seukuran kepala peniti, dengan ruang
untuk jumlah orang yang tak terbatas.” Hlm. 362
Bukan
hanya Laura yang layak menghuni neraka lingkaran kesempuluh, tetapi juga Beatrice
Stone alias Trixie putrinya yang pembohong.
Trixie
adalah putri kesayangan Daniel Stone—suami Laura. Selain seorang ayah, ia juga
berprofesi sebagai seniman komik. Kasih sayangnya tercurah begitu besar kepada Trixie,
sayangnya Trixie yang berumur 14 tahun mulai berubah setelah memiliki kekasih. Daniel
dan Trixie dekat namun hatinya tak lagi bertaut seperti dulu. Ayah mana yang
tidak cemas jika posisinya sebagai lelaki pertama yang memiliki hati anaknya digantikan
oleh cowok—yang mungkin tidak memiliki cinta sebanyak kamu mencintanya?
Kecemasan
Daniel terbukti, ketika Trixie mengaku diperkosa oleh Jason Underhill—mantan
pacar sekaligus teman sekolahnya.
“Aku tahu bahwa tak seorang pun
patut diperkosa,
tak peduli siapapun dia dan apapun
yang dilakukannya.” Hlm. 92
Di
malam yang sama ketika Trixie dilarikan ke rumah sakit, Laura tidak berada di
tempat. Sebab ia memiliki kekasih lain bernama Seth Dummerston, mahasiswanya
sendiri.
Kasus
pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh Jason, cukup rumit. Karena pemerkosaan
itu terjadi dalam pesta seks yang dilakukan anak-anak SMA. Ditambah lagi, ada
bukti bahwa Trixie dicekoki ketamine, obat yang kerap disalahgunakan sebagai
perangsang seks.
Belum
selesai kasus pemerkosaan yang membuat masa depan Jason Underhill—sebagai
pemain hoki tampan dan berprestasi selesai, ia ditemukan mati. Dugaan Jason mati
bunuh diri, berkembang menjadi kasus pembunuhan. Celakanya, keluarga Daniel
Stone terseret menjadi tersangka.
“Ketika
kau mencintai seseorang, kau akan melakukan apa pun yang kaupikir terbaik
baginya, walaupun seandainya—pada saat itu perbuatanmu tampaknya benar-benar
keliru....” hlm. 491
The
Tenth Circle adalah novel pertama Jodi Picoult yang saya baca. Dan, mulai sekarang saya akan mulai membaca
karya-karya Jodi Picoult yang lainnya. Ceritanya yang mengangkat konflik
keluarga, tragedi pembunuhan yang terjadi, tentang siapa pelakunya, kilas balik
masa lalu dalam narasi yang tidak menjemukan, dan kemampuan Picoult menyisipkan
cerita yang bersentuhan dengan hukum, membuat saya gak bisa berhenti lama-lama
saat menikmati novel ini.
Risetnya
pasti luar biasa!
The
Tenth Circle terbit pertama kali tahun 2006. Dicetak di Indonesia tahun 2008,
karena itulah baru sekarang saya baca novel ini. Soalnya tahun 2008, saya masih
kelas 8 SMP. Hehehe.
Dalam
novel yang telah difilmkan oleh Sony Pictures Television pada tahun 2008 ini, juga
terdapat komik karya Dustin Weaver, yang merupakan pengembangan ide dari
karkater Daniel Stone dalam cerita ini.
Selain
kutipan di atas, ada banyak kalimat yang saya tandai karena bahasanya cantik—oh
saya memang suka buku yang banyak quotes-nya.
Diantaranya:
1. “Tambahkan
cinta, dan seseorang mungkin bisa melakukan sesuatu yang gila. Tambahkan cinta,
dan semua batasan antara benar dan salah akan lenyap.” Hlm. 73
2. “Pengadilan
mungkin lebih beradab, tapi secara emosional tak mungkin bisa mendatangkan
begitu banyak kepuasan.” Hlm. 121
3. “Kau
tak bisa memiliki kekuatan tanpa kelemahan; kau tak bisa memiliki terang tanpa
gelap; kau tak bisa memiliki cinta tanpa kerinduan.” Hlm. 143
4. “Sekali
lagi kau mengakui kesalahanmu, maka kesalahanmu akan berkembang secara
eksponensial sampai tak ada lagi cara untuk membungkusnya kembali.” Hlm. 216
5. “...Sebagai
remaja, ia selalu menjadi bagian kempok yang lebih besar—keluarga, kelas, teman
sebaya—dan selalu ada yang mencampuri urusannya....” hlm. 433
6. “Jelas
tugas anak adalah tumbuh dewasa. Lalu mengapa orangtua kecewa ketika itu
terjadi?” hlm. 481
7. “Kau
tahu, menjadi polisi tak begitu berbeda dengan menjadi ayah. Kau melakukan yang
terbaik, dan itu masih belum cukup untuk menjaga agar orang yang kausayangi tak
melukai diri mereka sendiri.” hlm. 495
8. “Rasa takut dan cinta adalah kembar siam
emosi: Jika kau tahu apa yang dipertaruhkan, kau tak punya sesuatu untuk
melawan.” Hlm. 499
Dan,
kalimat favorit saya dari buku ini adalah:
“Kau
tidak menandatangani kontrak apa pun untuk menjadi ayah, tapi semua tanggung
jawabnya tertulis dengan tinta yang tak terlihat. Ada suatu titik di mana kau harus
mendukung anakmu, bahkan seandainnya tak seorang pun bersedia. Tugasmu adalah
untuk membangun kembali jembatan, bahkan seandainya anakmulah yang semula
membakarnya.” Hlm. 214-215
Saya
jadi kepingin punya Daddy kayak Daniel Stone deh, kyaaaa! *kemudian dikutuk
jadi kapsul*