Untuk
calon dokterku,
Malam
ini gerimis turun di kotaku. Di rumah hanya ada aku dan Ibu. Nenek dan sepupuku
pergi liburan. Hari ini aku sengaja tak pergi kemana-mana demi menemani Ibu.
Aku tak kuliah. Aku juga tak menyelesaikan draft
tulisanku yang belum selesai. Anehnya aku malah menulis ini untukmu.
Aku
tak mengerti angin apa yang membuatku teringat padamu. Sudah lama sekali kita
tak bertemu dan tidak pernah berkirim kabar. Ini adalah salah satu usahaku melupakanmu. Untuk apa aku terus peduli pada
laki-laki yang datang menawarkan perhatian dan rasa cinta, namun justru pergi
dengan perempuan lain? Aku tidak marah. Aku juga tidak cemburu. Aku hanya ingin
kamu tahu, bahwa di hatiku tak ada lagi cinta untukmu.
Bagaimana
ujian nasionalmu? Aku baru sadar kalau ujian nasional SMA sudah berakhir pekan
lalu. Padahal aku pernah berharap akan menjadi salah seorang yang
menyemangatimu kala ujian. Aku akan mengingatkanmu untuk membawa penghapus dan name tag ke sekolah. Aku akan menjadi
sebawel ibumu agar kamu mau minum vitamin
dan menghabiskan susu. Aku siap menumpahkan banyak perhatian untukmu. Karena
gadis belasan tahun ini mengira, kamu adalah laki-laki baik yang akan mengisi
kekosongan hatinya. Iya, dulu aku berharap akan ada kisah cinta semanis itu
antara kita. Peduli apa tentang usia? Tak masalah meski usiamu dua tahun lebih
muda. Namanya juga sayang. Begitu kan, kata orang-orang yang jatuh cinta?
Namun
itu tak pernah terjadi. Bahkan dalam mimpi sekali pun. Mengapa? Karena semesta
tidak menginginkanku bersamamu.
Aku
mengerti saat ini kamu sedang patah hati. Hubunganmu dengan perempuan itu
berakhir, kan? Tentu saja aku tahu. Berita putus cintamu tersebar luas di media
sosial. Bahkan mungkin drama putus cintamu berhari-hari menjadi headline gosip di sekolah. Izinkan aku
tertawa untuk beberapa lama. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana sesaknya
mengisi lembar jawaban ujian dengan perasaan yang berantakan.
Saat
ini aku mengerti mengapa semesta tidak mengizinkan kita bersama. Aku merasa
sangat beruntung dengan kenyataan itu. Meski aku tidak pernah menjadi gadis
yang istimewa di hatimu, setidaknya aku tak pernah membuatmu terluka. Apalagi
menjadi perusak konsentrasimu saat ujian. Aku tak perlu membuang sedikitpun
tenaga untuk membalasmu. Karena pada akhirnya luka yang kamu dapat lebih
menyakitkan dari yang pernah kurasakan.
Sekarang
tak perlu ada yang disesali. Nikmati saja patah hatimu. Siapa tahu bisa
menghasilkan karya sepertiku.
Setelah
ini aku tak ingin mendengar berita duka lagi darimu. Saat ini mungkin kamu sedang
berada dalam masa-masa sulit setelah putus cinta. Tapi di akhir semester nanti,
aku ingin mendengar kamu lulus dan diterima di peruguruan tinggi negeri yang
sering kamu ceritakan. Dan kamu masuk di fakultas kedokteran seperti yang kamu
inginkan.
Ohya,
kamu harus ingat menjadi seorang dokter bukanlah pekerjaan yang mudah, Sayang.
Kamu harus punya naluri seorang guru untuk memberikan pengertian kepada pasien.
Harus teliti seperti detektif saat mendiagnosa. Dan tentunya seorang calon
dokter harus punya jiwa yang tangguh untuk menghadapi berbagai macam karakter
pasiennya. Seorang calon dokter harus punya fisik yang sehat untuk mengabdi
pada masyarakat. Jika putus cinta saja sudah membuatmu gegana, kusarankan hapus
saja mimpimu jadi dokter.
Garut,
23 April 2015
dari
perempuan yang pernah kau abaikan.
semoga sebentar lagi tidak lagi jadi calon dokter, tapi udah jadi dokter beneran dan lalu buka praktek di samping rumah, keren dong...tanpa kuliah dikedokteran kak admin langsung di panggil ibu dokter...heheuydeuh
BalasHapusngikut blognya ah
HapusHeuheuydeudeuh hoream teuing, Kang XD
HapusPaling tidak allah S.W.T sudah nunjukin siapa dia....
BalasHapusKeep Smile sister
Iyah tapi jangan dibawa serius juga, ini fiksi XD
Hapusbuset, kayaknya dalam banget lu2?
BalasHapustes tes tes
masih melamun kah dirimu di sana?
*sotoy :)
Dalem? Emang sumur? XD
HapusDalam banget. Gimana nih kabarnya yang disana?
BalasHapusKeren fiksinya. Kirain tadi kenyataan hehe...
BalasHapussalam,
http://alrisblog.wordpress.com
Semoga Cita-citanya Teh Lulu Untuk menjadi Dokter tercapai ya Teh.. Aamiin... :)
BalasHapussemangaaat... Semangaaattt ...
Semangat dalam menggapai cita-citanya..
BalasHapusSalam kenal
always semangat baut mengagapai cita - citanya,, :)
BalasHapushttp://toko-greenworld.com/obat-tradisional-hernia/