Sabtu, 23 April 2016

Ice Flower

Setiap bepergian, ada buku bacaan yang saya bawa di tas. Dari Senin sampai Minggu, ada jadwal cerita dari para penulis yang saya tunggu untuk di-update. Entah itu cerita-cerita di Wattpad, web penulis favorit bahkan komik di Webtoon. Pokoknya setiap hari saya membaca.

Saya punya list tulisan siapa dan cerita mana yang akan saya baca setiap harinya. Saya punya waktu tersendiri untuk membaca. Misalnya, cerita mana yang akan saya baca di bus, novel mana yang akan saya baca sesudah makan siang, komik mana yang akan saya baca dalam perjalanan pulang, atau tulisan siapa yang akan saya baca sebelum tidur.

Disela-sela tugas dan kegiatan kefarmasian yang menjemukan, membaca adalah salah satu hiburan untuk saya.

Tetapi, yang harus kalian tahu, saya enggak ujug-ujug  kayak begini. Prosesnya panjang sekali, saya gak sekeren Bung Hatta yang sejak kecil sudah  suka membaca. Nanti deh, kapan-kapan saya ceritain gimana awal mulanya saya suka membaca, sampai lebih senang beli buku daripada beli baju.

Yah, seperti yang sudah kalian duga, Lulu masih ngebahas soal buku. Dan ... buku yang akan saya bahas kali ini sangat istimewa, karena penulisnya teman saya sendiri. Sebelumnya saya juga pernah membahas buku karya teman-teman saya, kalau mau baca klik aja di sini, dan di sini.

Mungkin diantara kalian ada yang bosan kenapa saya tiap muncul ngemengin buku melulu. Abis gimana sih ya, saya suka bahas buku yang lagi saya baca. Saya sudah melewati fase menjadikan blog sebagai media curhat dan saya ingin mengisi blog kesayangan saya yang oh-so-sederhana ini dengan konten yang lebih bermanfaat. :’)
***

Pernah berbohong? Pasti semua orang pernah melakukannya, tidak terkecuali aku. Kebohongan yang kulakukan sudah di luar batas kewajaran. Aku membohongi orang tuaku tentang kehidupanku semasa SMA. Aku berbohong tentang kehidupan artis pada teman-temanku di kampus, termasuk pada seluruh dosenku, juga sahabat terdekatku....

Siapa yang tidak pernah berbohong? Saya yakin, Nabi Muhammad enggak pernah ngebohong. Terlahir sebagai manusia yang mulia dan berhati pengasih, mustahil seorang rasul mengucapkan dusta.

Subhanallah ... saya makan apa sih tadi pagi? Kok ngemengnya jadi kayak ustadzah yang ngajar akidah akhlaq di madrasah begini?

Oke, skip.

Buku yang mau saya bahas kali ini adalah buku pertamanya Kak Hyeon Gee *bisa bacanya enggak sih? Gue mah enggak!* Kak Hyeon Gee ini penulis Indonesia yang suka sama korea-koreaan. Saya suka sekali sama orang-orang seperti Kak Hyeon Gee ini, ketika dia menyukai sesuatu, maka dia meraihnya dengan berkarya. Enggak kayak fans Idol Korea biasa yang cuma bisa nyampah di Timeline dan memuja-muja idolanya tetapi gak menghasilkan sesuatu. Meh!

Oh, saya punya contoh lain tentang salah seorang fans EXO yang kesukaan dia terhadap idolanya itu bisa menghasilkan karya. Keren pokoknya!



Judul: Ice Flower
Penulis: Hyeon Gee
Penerbit: Andi Publisher, cetakan satu, 2015
Tebal: 188 halaman

Hyeon So Yun, adalah gadis bersuara indah yang bekerja sebagai guru musik di Studio Brave Media. Dia gadis yang sangat pendiam dan nyaris tidak punya teman. Saking pendiamnya, jika ada seseorang yang bertanya atau mengajaknya bicara—dia hanya akan menjawab dengan anggukan atau gelengan kepala saja. Tanpa kalimat, atau sepatah kata pun dia ucapkan.

“...Semua kebohongan pasti harus dipertanggungjawabkan....” Hlm. 91.

Di balik parasnya yang cantik, Hyeon So Yun menyembunyikan masa lalunya. Tentu saja, sikapnya yang tertutup ini membuat Song Joong Ki dan Dong Wook harus memutar otak dan berhati-hati untuk memenangkan hatinya.

***

Cerita ini ringan kayak kerupuk. Lumayan buat hiburan, selain kutipan di atas, saya juga menyimpan kalimat-kalimat cantik yang terdapat dalam buku ini. Diantaranya:

1.      “...Manusia bukanlah makhluk yang sempurna, besar kecilnya kesalahan, tergantung pada apa yang sebenarnya kita alami sebelumnya.” Hlm.115

2.      “Berbahagialah dengan segala hal yang ada di depan matamu dan cintailah apapun yang masuk dalam kehidupanmu. Maka kauakan melihat keindahan dunia dan kasih sayang Tuhan yang sebenarnya.” Hlm. 184

Saya suka novel ini, bukan karena penulisnya teman saya, tetapi karena cerita ini memang bagus. Gak sekadar cerita cinta, cerita ini mengisahkan tentang keberanian mengakui kesalahan dan kelapangan hati untuk memaafkan. Selain cerita, font  tulisan  ini besar (hahaha entah mengapa menurut saya font juga jadi bahan pertimbangan) bahan kertasnya juga ringan.

Tetapi ... tak ada gading yang tak retak, secara keseluruhan buku ini bagus. Hanya saja masih ada plot hole, terutama di bab terakhir. Dan jalan cerita yang bikin logic check saya berputar-putar. Hahaha.

Jangan marah ya Kak Hyeon Gee, nanti kalau buku ketiganya terbit saya jangan sampe gak dibagi lagi loh. Hahahahaha.

Buku ini minim typo, penggunaan bahasa Korea dikemas dalam footnote yang rapi. Kelihatan banget kalau si penulis teliti sama naskahnya ;)

Dan ... dari sekian banyak quotes yang saya simpan, saya paling suka quotes ini:

“...jadilah orang yang baik dan jujur.
Jangan sampai melakukan kesalahan yang sulit untuk kau perbaiki....” Hlm. 13



***

20 komentar:

  1. Ya, bener mbak. Seburuk apapun masa lalu seseorang kalau dia bersyukur dengan apa yang ada, dunia pasti akan lebih indah.
    Pingin beli sih mbak, tapi nggak terlalu suka romance :(
    ini pertama kali aku kesini.salam kenal mbak

    BalasHapus
  2. Kamu Nerd banget ya Mbak :D ihihihi aku membacanya masih buku itu-itu aja :D ada satu buku yang udah aku baca puluhan kali wkwkw :D yaaah, kayaknya harus ditambah nih pembacaan bukuku :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak nerd banget juga sih banyak yang lebih dari aku kayaknya.:D

      Hapus
    2. Hihihihi kok orang yang nerd tampak kece ya :D

      Eh iya, salam kenal ya Lulu Syifa :)

      Hapus
    3. Salam kenal juga, Febri Dwi. :)

      Hapus
  3. Wah, kemarin baru aja Hari Buku, dan ini baca post tentang review buku. Yeah, sejalan. :D

    Gile, keren juga setiap saat baca buku. Asyik, tapi ngantuk kalo baca buku-buku pelajaran terus-terusan.

    Btw, lucu ya nama penulisnya. Korea-korea gitu tapi wong Indonesia. :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha iya beda rasanya kalo baca buku materi kuliah/pelajaran sama baca novel kesayangan wkwk.


      Iyaa, orang Kalimantan tauu penulisnya. :))

      Hapus
  4. Makasih banyak yaaaaa ciwi febeles tersayang satu ini... :*
    Reviewmu bikin semangaat tuuut... :* :* :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku yang harusnya bilang makasih. Hehehe.

      Hapus
  5. Kamu hidupnya tertata banget, sampai baca aja ada waktunya =D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya sih setiap cerita yang di-updste udah ada jadwalnya masing-masing. Dan karena kebetuluan penulisnya teman aku, ya itung-itung silaturahimlah. Hehehe.

      Hapus
  6. Mirip dengan diriku, suka membaca buku, Kemana pergi tidak lupa untuk membawa buku novel atau buku cerita yang lainnya. Kira-kira buku ikut harganya berapa ya ? kata mutiaranya sungguh mengena.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eng...saya lupa harganya berapa Mas, soalnya ini saya dapet gratisan. Hahaha.

      Hapus
  7. ini bagus.
    Manusia bukanlah makhluk yang sempurna, besar kecilnya kesalahan, tergantung pada apa yang sebenarnya kita alami sebelumnya.

    Tapi ini buku cinta romantis korea bukan sih?

    BalasHapus
  8. Hmm menurut saya membaca buku adalah hal yang tidak bisa dilewatkan karena disetiap moment membaca buku pasti ada saja hal yang bisa bikin kita semangat untuk membacanya sampai selesai bahkan bisa sampai berulang ulang, hmm okeh keren kesukaannya baca mbak muantappp deh.

    BalasHapus
  9. Aku malah lg nyari2 blogger buku dari kmaren lu, maklum lg tergila2 sama novel dan mau cari referensi yg lucu2 gitu
    Dan sekarang keknya yg temanya korea lg hits ya...
    Biasanya aku suka unsur cinta yg romantis lucu2 gituu

    BalasHapus
  10. Membaca aku tergantung mood kalau moodnya bagus baca cerita orang-orang di blog aja sampe habis bahkan melacak kesana kemari untuk bahan dibaca lagi hehehe.

    BalasHapus